Sabtu, 24 April 2010

Walikota Tual Himbau Warga Bina Kerukunan Hidup Bermasyarakat, Insan Pers Harus Punya Moral, Konflik Antar Warga Jangan Dibesarkan


Tual, VP - Walikota Tual, Drs Hi. MM Tamher ketika diminta tanggapanya terkait kunjungan investor asal China, ketika melakukan kunjungan kerja sehari di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, kamis kemarin ( 22/4 ) menghimbau warga masyarakat Malra dan Kota Tual, agar tetap menjaga suasana aman, tentram, dan damai, sesuai falsafa budaya adat kei ain ni ain, Vuut ain mehe ngifun, manut ain mehe tilur ( katong semua orang sudara – red ), sehingga kerukunan hidup bermasyarakat tetap terbina, terjaga dan terpelihara secara bersama, berdasarkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. “ untuk datangkan investor asing ke daerah kita sangat sulit, sebab salah satu syarat, bagi seorang investor yang ingin berinvestasi  di satu daerah adalah merasa nyaman dan tenang, olehnya itu warga Malra dan Kota Tual, saya ajak dan himbau agar hentikan semua pertikaian, pertentangan antar desa atau kampung, mari kita bina semangat persatuan dan kesatuan, merajut kebersamaan untuk bersama – sama membangun kedua daerah ini secara lebih baik dengan menyambut kedatangan investor asing yang datang berinvestasi “ himbau Walikota Tual ketika diminta tanggapanya oleh Pers.
Tamher mengatakan, dengan kehadiran para investor China yang melirik potensi kelautan dan perikanan di kedua daerah kembar itu, maka diharapkan ke depan pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat, dan terbukanya akses lapangan kerja baru bagi masyarakat dalam mengurangi angka penggangguran yang setiap tahun meningkat drastis. “ kalau investormerasa nyaman berinvestasi di kedua daerah ini, maka tentu pendapatan rakyat meningkat, dan tingkat pengangguran bisa diminimalisir, dengan terciptanya lapangan kerja baru “ tandas Walikota Tual.
Untuk mewujudkan obsesi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat di Malra dan Kota Tual, dengan hadirnya investor asing, Walikota Tual juga berharap kepada insan pers, khususnya media cetak dan elektronik agar sebagai anak negeri, harus  memiliki kewajiban moriil, guna menciptakan suasana aman dan kondusif di tengah – tengah masyarakat. Kata Tamher, Pers harus mengurangi penyajian pemberitaan yang bersifat konflik antarmasyarakat, seperti yang terjadi belakangan ini. “ saya minta kepada para wartawan media elektronik, khusus televisi agar persoalan konflik yang terjadi antar masyarakat baik di Malra dan kota Tual jangan terlalu dibesar – besarkan, sebab kalau terus dipublikasikan keluar, maka dampaknya, adalah masyarakat dan kedua pemerintahan ini rugi, karena investor takut datang berinvestasi “ pintah Walikota Tual, Drs. Hi. M.M Tamher.
Walikota juga minta agar jangan ada dikotomi antar Malra dan Kota Tual, sehingga terjadi pengkotakan di masyarakat, sebab maksud dan tujuan pemekaran satu daerah atau wilayah adalah demi mewujudkan kesejatraan masyarakat secara bersama dan berkesinambungan. “ saya minta jangan ada dikotomi antara masyarakat Malra dan Kota Tual, mari kita semua berjuang bersama datangkan investor untuk bangun kedua daerah ini, sebab tanpa investasi investor asing, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat akan selalu rendah “ pintah Walikota Tual. ( Koran Vox Populi Malra Edisi 154, Sabtu 24 April 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar