Rabu, 14 April 2010

Pemkot Tual Bentuk Tim Ekonomi Sikapi Kelangkaan Beras


Tual,VP- Sekertaris Daerah Kota Tual  Hi. A.W. Rahayaan.SH mengatakan telah menerima Laporan soal kelangkaan beras di Kota Tual, sehingga pihaknya telah membentuk  satu tim ekonomi yang dipimpin langsung Asisten I Walikota Kota Tual, Ali Rahayaan, untuk menyelidiki kelangkaan beras di Kota Tual.
 “kami sudah bentuk Tim yang diketuai asiten I dan Tim sudah melaporkan kepada saya terkait hasil temuan mereka dilapangan, hasilnya adalah benar bahwa saat ini tidak ada lagi stok beras di pasar Masrum kota  Tual,” tandas Rahayaan, kepada Pers,Selasa (13/4) diruang kerjanya.
Sekda mengaku, untuk saat ini masyarakat di Kota Tual hanya dapat membeli beras dalam bentuk kilo, dimana harga beras berfariasi diatas 15 ribu rupia per kilo gram, sehingga Tim Ekonomi Kota Tual akan melakukan pertemuan dengan menghadirkan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait untuk membahas masalah kelangkaan beras dengan melakukan peninjauan ke pasar dan distributor di Kota Tual.
Kata dia, hal Ini dilakukan untuk memastikan apakah terjadi penimbunan beras di tempat-tempat tertentu, atau benar-benar stok beras habis di Kota Tual, karena angkutan kapal laut tidak masuk atau ada pengusaha-pengusaha yang sengaja melakukan penimbunan beras.
“Kita belum bisa menuduh seperti itu bahwa ada beras tapi sengaja ditimbun oleh para pengusaha,tetapi yang kita bisa pastikan sekarang adalah untuk saat ini stok beras tidak ada dipasar Masrum Kota Tual,”jelasnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya Rawan Pangan, di wilayah Pemerintah Kota Tual ,maka Sekda Kota Tual mengatakan  kalau Pemkot Tual masih memiliki stok beras dari bantuan Bencana alam dan dapat dipergunakan untuk menanggulangi kondisi yang terjadi saat ini,bahkan Pemkot Tual akan meminta para pengusaha khususnya para distributor untuk ikut terlibat dalam memikirkan kelangkaan beras yang terjadi saat ini.
Sebelumnya sesuai informasi yan berhasil di himpun Vox Populi kalau kelangkaan beras tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang silam, namun Sekda Kota Tual mengakui baru mendapat informasi dua hari yang lalu,Pemkot Tual telah melakukan kesiapan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya Rawan Pangan, namun pihaknya masih meneliti faktor-faktor penyebab kelangkaan beras yang terjadi tersebut, karena kemungkinan bisa saja penyebabnya adalah karena faktor cuaca, sehingga kapal-kapal tidak ada yang masuk di Kota Tual.
“berbagai kemungkinan bisa terjadi seperti seperti penimbunan sembilan bahan pokok oleh para distributor, dan di di Kota Tual pernah terjadi penimbunan, untuk itu jika terjadi penimbunan beras maka kami akan memberikan sanksi, pemkot hanya memintah agar beras yang disimpan segera di keluarkan untuk kepentingan masyarakat,”tandas Sekda.
Terkait dengan kelangkaan beras tersebut harga makanan tradisional di Kota Tual seperti Enbal harganya melambung tinggi dari harga sebelumnya, Sekda mengatakan harga satu bungkus Embal bila dikumpul-kumpul bisa digunakan untuk membeli 1 karung beras, sehingga Pemda Kota Tual akan berkordinasi dengan Bullog didaerah ini untuk membantu masyarakat dengan menyalurkan beras yang tersedia di gudang Dolog saat ini.
Pemkot Tual juga akan berkordinasi dengan pemerintah Provinsi Maluku untuk membantu menyelesaikan kelangkaan beras yang terjadi di Kota Tual saat ini, sementara itu sebagian pengusaha rumah makan di Kota Tual mulai resah karena kelangkaan beras yang terjadi di daerah ini karena sampai dan saat ini belum ada informasi pasti soal masuknya stok beras di Kota Tual.(jr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar