Minggu, 11 April 2010

Insiden Antar Warga di Kota Tual, Delapan Luka – Luka, DPRD Bakal Minta Tanggungjawab Kapolres

Tual, VP - Konflik di Kota Tual paska pemekaran, nampaknya belum juga surut. Jumat Kemarin, sekitar pukul 14.00 Wit, bentrokan antar warga Kampung Taar dan Un Pantai, terjadi.Korban luka-luka mencapai 8 orang. Mereka yang luka kebanyakan tertembus timah panas. Hingga tadi malam, kosentarasi masa masih terlihat di sepanjang jalan Taar dan Un. Mereka belum juga beranjak dari posisinya. Meski demikian, aparat keamanan dari TNI dan Polri dengan senjata lengkap berusaha mengisolasi konflik agar tidak membias.
Aparat keamanan berhasil menghalau massa yang beringas dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Massa sempat bergerak maju untuk menyarang warga Un Pantai. Mereka yang berkonflik kemudian berhasil dihalau. Bentrokan baru redah sekitar pukul 17.00 Wit.
Para Korban luka yang baru berhasil diidentifikasi semuanya berasal dari Un Pantai, yakni Zeth Efruan mengalami luka di bagian bahu kiri, Ongen kadmair mengalami luka di bagian alis, dan Beni Rahalus mengalami luka di bagian tangan.
Diduga kuat meraka terluka akibat tembakan peluru, namun sampai saat ini belum diketahui sebab-sebab dari perkelahian tersebut. Sementara dari Desa Taar hingga kini belum berhasil diperoleh data
Sampai tadi malam, pemicu terjadinya konflik belum diketahui. Namun, dari informasi yang diperoleh, konflik ini dipicu oleh bentrokan sebelumnya pada Januari lalu yang hingga kini belum tuntas diselesaikan secara hukum.
Kapolres Maluku Tenggara AKBP Saiful Rahman, membenarkan adanya insiden tersebut. Namun, dia membantah terjadi kontak fisik antar massa. Kapolres menagku, kondisi keamanan di perbatasan antara dua desa tersebut sudah bisa dikendalikan aparat keamanan. “Massa sudah dibubarkan aparat keamanan,” kata dia.
Sementara salah satu dokter jaga Rumah sakit Umum Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara, Mita sebelumnya mengatakan, kalau para korban luka Perkelahian antar warga desa Taar dan Un menderita luka akibat terkena peluru.
Meski demikian, dokter Mita tidak berani memastikan apakah korban luka benar-benar terkena tembakan ataukah tidak, sebelum dilakukan operasi untuk dapat membuktikannya. “Iya kita tidak bisa memastikan apakah itu peluru atau tidak dan saya tidak bisa memastikan kalau ada mesil disebelah samping,” kata dia seperti di kutip dari salah seorang wartawan di Kota Tual.
Dokter Mita mengatakan kalau korban Zeth Efruan mengalami ruka robek dan ada benda didalam badan korban. Kata dia, memang benda yang kini bersarang tubuh korban mirip peluru, namun untuk memastikannya ada di ruang operasi.
Bentuk bendanya panjang, namun tumpul dengan panjang sekitar 4 cm. Dia memastikan kalau itu adalah besi biasa. “Saya belum bisa memastikan apakah itu peluruh ataukah tidak,” kata Mita, seperti dikutip dari salah seorang wartawan radio di Tual.
Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tual akan menyurati Kepala kepolisian Daerah Maluku (Kapolda) untuk segera memanggil Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Maluku Tenggara Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Saiful Rahman,S.Ik terkait dengan insiden perkelahian yang terjadi antar Warga Desa Taar Dengan Warga Un Perindustrian,hal ini disampaikan anggota DPRD Kota Tual Lukman Matutu,SH kepada Pers,Sabtu (10/4) kemarin.
Dikatakan,insiden perkelahian ini sudah sering terjadi, sehingga DPRD Kota Akan mepertanyakan keseriusan dari Polres Maluku Tenggara dalam menyelesaikan perkelahian antar warga di Kota Tual selama ini.
“Persoalan inikan sudah berulang kali terjadi sehingga kita mau melihat apakah Polres Malra punya keseriusan dalam menyelesaikan masalah atau tidak, karena yang kita lihat ada kesepakatan yang telah dibuat,dan merupakan tanggungjawab Polres Malra dalam menyelesaikan persoalan tersebut”kata Matutu.
Lukman Matutu menegaskan,karena persoalan yang terjadi selama ini tidak disikapi dengan baik oleh Jajaran Polres Malra sehingga pertikaian dan perkelahian antar Warga serta Kampung-Kampung  bermunculan terus, sehingga apabilah hal tersebut tetap terjadi maka indikasinya adalah Kamtibmas di Kota Tual tidak terjamin,untuk itu DPRD Kota Tual akan meminta Pertanggungjawab Kapolres.
Dia mengaku DPRD Kota Tual juga telah melaksanakan Rapat Pleno yang memutuskan untuk  mengundang Kapolres Maluku Tenggara AKBP Saiful Rahman,S.Ik agar dapat memberikan keterangan,terkait permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini diwilaya Kota Tual dan sekitarnya.
Terkait dengan keinginan masyarakat yang memintah agar Kapolres Malra segara diganti karena dinilai tidak mampu menyelesaikan persoalan perkelahian antar warga yang terjadi di Kota Tual,kembali Lukman Matutu mengatakan DPRD kota Tual akan menampung seluruh aspirasi masyarakat dengan meminta sikap tegas Polres Maluku Tenggara, Manurutnya kalau tidak ada tindaklanjut dari pihak Kepolisian  maka DPRD Kota Tual akan mengambil langkah-langkah merekomendasikan Kopolres Malra AKBP Saiful Rahman,S.Ik untuk segera diganti.
Ketua Komisi A DPRD Kota Tual ini menjelaskan, usulan dari masyarakat untuk pergantian Kapolres Maluku Tenggara tersebut, karena Kapolres Malra dinilai tidak mampu menyelesaikan persoalan dan konflik yang terjadi selama ini di Kota Tual.
Terkait dengan permasalahan yang terjadi antara Warga Desa Taar dan Warga Un Perindustrian Lama maka DPRD Kota Tual juga telah melakukan pertemuan dengan Walikota untuk membahas insiden perkelahian tersebut, sementara itu sampai Minggu sore (11/4) kemarin,dari pantauan Vox Populi dilokasi Kejadian  Aparat kepolisian dari Polres Maluku Tenggara dan Kesatuan Brimob masih terus melakukan penjagaan di perbatasan Un Perindustrian dan Desa Taar, namun demikian situasi Kamtibmas secara perlahan mulai membaik.(amex,team vp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar