Selasa, 09 Februari 2010

Persemalra Lolos ke Senayan, Rahel Tuasalomony Jadi Bintang Tombak Merah

Skuad Persemalra yang dijuluki Pasukan Tombak Merah dari Timur ( dok. Koran vox populi ) Yogjakarta,VP – Laga lanjutan kompetisi Liga PSSI Grup N antara keseblasan Persemalra Langgur, Kabupaten Malra melawan Persikukar Kutai Barat, di stadion Mandala Krida Yogjakarta, selasa sore kemarin ( 9/2 ) berakhir dengan kemenangan Laskar Tombak Merah dari Timur, dengan skor 2 – 1. Atas kemenangan ini, Persemalra berhasil lolos ke Senayan, masuk putaran empat besar Devisi Utama PSSI. Wartawan Vox Populi, Jhon Rahabav yang meliput pertandingan tersebut langsung dari Kota Yogjakarta, melaporkan sejak awal pertandingan, kedua team bermain dalam tempo lambat. Persikukar yang memanfaatkan kelalaian pemain belakang Persemalra, lebih dulu mencetak gol pada menit ke 25, babak pertama lewat tendangan keras pemain Imam Safei. Gol yang dilesehkan para pemain Kutai Barat itu, tidak melumpuhkan semangat dan daya juang pasukan tombak merah untuk terus melakukan penekanan, alhasil, pada menit ke 30, lewat aksi pemain berbakat, Rahel Tuasalamony ( 10 ), berhasil membobol gawang Persikukar, sehingga merubah kedudukan menjadi 1 -1. Gol balasan itu, stadion Mandala Krida Yogjakarta menjadi gegap gempita oleh yel – yel dari ratusan pendukung persemalra. Kedudukan 1 -1 bertahan hingga turun minum . Memasuki babak kedua, Pelatih Persemalra, Adji Lestaluhu menginstruksikan para pemainya untuk menaikan tempo permainan. Amanat Lestaluhu, yang terus membakar semangat anak buanya itu, berhasil dengan gol yang diciptakan pemain Rahel Tuasalamony ( 10 ) pada menit ke 65. Tuasalamony berhasil membobol gawang Persikubar yang dikawal penjaga gawang Yanuar ( 21 ). Skor 2 – 1 untuk kemenangan tombak merah, terus memacu semangat para pemain untuk terus menekan dan menyerang. Namun tidak membuahkan hasil. Kepemimpinan wasit Agus Fausin Arifin yang memimpin pertandingan tersebut, mulai terlihat berpihak kepada keseblasan Persikubar, tapi dewi fortuna belum berpihak kepada anak – anak Kutai Barat, sampai wasit meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, mereka tidak berhasil merubah kedudukan. Dengan kemenangan tersebut, pemain Persemalra, Rahel Tuasalamony dinobatkan sebagai pahlawan bagi lascar tombak merah dari timur. Kepada Vox Populi, Sekretaris team Persemalra, Amon Savsavubun menyampaikan ucapan terimakasi dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Pemkab Malra dan DPRD atas dukungan moral serta financial kepada team persemalra. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada masyarakat malra dan kota Tual atas dukunga doa, sehingga Persemalra berhasil lolos empat besar. Usai meluapkan kegembiraan di stadion Mandala Krida, tim Persemalra diarak dengan pawai kemenangan oleh ratusan supporter menuju Hotel Sri Wedari di jalan Solo, yang menjadi tempat tinggal laskar tombak merah. Tahan Imbang Barito Putera 2 -2, Wasit Dinilai Curang, Suporter Ngamuk Sebelumnya pada pertandingan minggu ( 7/2 )antara keseblasan Persemalra Langgur, Kabupaten Malra melawan tim Barito Putera berakhir dengan hasil imbang 2 – 2. Namun pertandingan itu berujung pada kericuhan, pasalnya kepemimpinan wasit Kartiko yang cenderung memihak keseblasan Barito Putera pada pertandingan itu membuat para supporter Persemalra mengamuk. Wartawan Vox Populi, John Rahabav yang berada di Kota Yogjakarta melaporkan, sejak awal pertandingan, pasukan tombak merah menguasai pertandingan, terbukti dengan memanfaatkan tendang sudut di daerah Barito Putera, Yunus Sesa ( 5 ), capten keseblasan Persemalra berhasil menyarangkan bola lewat sundulan kepal, sehingga merobek gawang Barito yang dikawal Zuhairi (20) pada menit ke 15 babak pertama. Gol perdana Persemalra, membuat ratusan pendukungnya bersorak kegirangan, sejak gol pertama itu, wasit Kartiko mulai menunjukan keberpihakanya terhadap tim Barito. Pelanggaran yang semestinya belum masuk kategori pelanggaran keras, ditetapkan sebagai satu keputusan, alhaslnya pemain Barito, Sugeng Wahyudi ( 24 berhasil membobol gawang Persemalra yang dikawal Cathy Ohoilulin, memanfaatkan pelanggaran diluar kotak pinalti. Kedudukan berimbang 1 – 1, tidak bertahan lama karena, Rahel Tuasalamoni ( 10 ), pemain Persemalra berhasil menggetarkan gawang Barito, setelah memanfaatkan umpan tarik dari Aken Narwadan ( 2 ). Kemenangan Persemalra, dengan skor 2 -1 bertahan sampai wasit meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan babak pertama. Memasuki babak kedua, tempo permainan kedua team semakin meningkat, serangan demi serangan belum membuahkan hasil. Memasuki menit – menit terakhir babak kedua, akibat kesalahan yang dibuat Yunus Sesa, akhirnya wasit Kartiko menghadiakan tendangan pinalti kepada Barito. Gatot Ismawan ( 12 ), sebagai exsekutor berhasil menggelabui penjaga gawan Persemalra, Cathy Ohoilulin, sehingga kedudukan berubahmenjadi 2 – 2. Hasil imbang tersebut berakhir sampai selesai pertandingan. Para pendukung Persemalra yang sebagian besar para mahasiswa dari awal tidak menerima perlakuan wasit terhadap team kesayanganya, mulai mengamuk dengan merusak pagar pembatas di tribun tertutup dan tenda yang disiapkan panitia. Para supporter Persemalra yang sudah naik pitam, berteriak dan melempari wasit dengan botol air mineral, berkat kesigapan aparat kepolisian, suasana rusuh tersebut dapat diatasi. (team vox populi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar