Rabu, 08 Juni 2011

Bupati Malra Minta Pemain dan Sporter Tunjukan Sportifitas

Bupati Malra, Ir. Anderias Rentanubun ketika menerima bola kaki dari Ketua Panpel Turnamen KNPI, dalam rangka memperebutkan sepak bola Bupati Cup 2011, di Stadion Maren Langgur ( dok.vox populi )

Vox Populi,Langgur – Para pemain sepak bola dan sporter diminta untuk mengedepankan sportifitas dalam setiap pertandingan sepak bola, karena itu merupakan bagi dari pencapaian prestasi olahraga sepak bola.
Permintaan ini disampaikan Bupati Kabupaten Maluku Tenggara ( Malra),Ir. Anderias Rentanubun senin (6/6) siang ketika membuka secara resmi turnamen KNPI Malra, dalam rangka memperebutkan Piala Bupati Cup tahun 2011 di stadion Maren Ohoijang Langgur.
Pembukaan turnamen sepak bola itu, ditandai penekanan tombol sirene disertai pelepasan balon gas oleh Bupati Malra, Ir. A Rentanubun Dalam sambutanya, Bupati Rentanubun berharap agar para wasit yang memimpin pertandingan turnamen Bupati Cup tahun 2011, bertindak jujur dan adil, sehingga pertandingan berjalan dengan baik, dan terhindar bentrokan, antara pemain maupun para sporter.
”saya minta kepada para pemain dan sporter agar selalu sportif dalam pertandingan, hindarilah bentrok ( bakalai-red), ” pintah Rentanubun.
Sementara itu ketua DPD KNPI Malra, Hasan Difinubun,SE dalam  sambutannya mengatakan pertandingan turnamen KNPI Malra untuk memperebutkan Piala Bupati Cup tahun 2011, selain sebagai penghibur warga masyarakat, juga  untuk mencari para pemain sepak bola berbakat dan potensial, untuk mengikuti seleksi dan persiapan tim sepak bola malra pada pertandingan POPMAL ke- III yang akan berlangsung di Malra dan kota Tual tahun 2014.
“ selain itu turnamen ini juga sebagai ajang seleksi para pemain yang akan masuk memperkuat skuad Persemalra pada pertandingan sepak bola devisi utama musim 2011 – 2012 “ tandas Difinubun.
Sementara itu ketua panitia pelaksana ( panpel), Burhan Latar,SPi dalam laporanya menyampaikan kalau  pertandingan turnamen KNPI ini berlangsung selama 49 hari terhitung tanggal 6 juni – 23 juli 2011.
Kata Latar, jumlah tim/club sepak bola yang mengikuti perlombaan tersebut sebanyak 40 tim terdiri dari, kecamatan kei kecil, 23 tim, kei kecil timur lima tim, Kei Kecil barat empat tim, kei besar dua tim, kei besar selatan dua tim, dan kecamatan kei besar utara timur satu tim.
Sedangkan tim dari luar kabupaten malra, terdiri dari Kota Tual dua tim dan Kota Ambon mendatangkan satu tim. Diakhir laporanya, ketua panitia Burhan Latar,SPi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah mendukung turnamen KNPI Malra,serta beberapa sponsor  di antaranya, Pimpinan CV AR, Bank Maluku Cab Langgur, PT PLN Tual, CV Nusantara Pearl, CV Graha Estetika, PT ACPM Dealer Suzuki Langgur dan Percetakan Zulfis.
Acara pembukaan  didukung  Drum Band SMK Siwa Lima Langgur dan tarian adat  kei  yang dibawahkan  para siswa/I SMA N 1 Tual sekaligus mengantar piala Bupati Cup tahun 2011, lalu menyerahkan kepada Bupati Malra Ir A Rentanubun, untuk selanjutnya     Bupati  Rentanubun     menyerahkan piala tersebut kepada KNPI Malra,yang diterima ketua KNPI Malra Hasan Difinubun,SE untuk diperebutkan 40 tim/club.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pertandingan perdana antara keseblasan  Fangfur FC  Langgur melawan  Afdar FC dari Ohoi Danar kecamatan  kei kecil timur. Dalam pertandingan ini, tim Afdar  FC harus mengakui kemenangan  tim Fangfur FC dengan skor 2-0,yang di cetak oleh Samsul Muhdin menit 20 dan Ajib Farneubun menit 38. Pertandingan hari pertama itu dipimpin langsung wasit PSSI asal Malra Roby Foudubun.
Wasit Foudoubun, mengeluarkan tiga kartu kuning kepada tiga pemain, diantaranya Isan Ohoiwutun, Stefanus Renyaan dari Afdar FC dan Yestinus Dumatubun dari Fangfur FC. ( Oce. Koran Vox Populi Malra dan Kota Tual )

Siswa SMK Siwalima dan SMU N 1 Kei Kecil Jadi Duta Maluku Ikut LKS dan Paskibraka di Jakarta

Faisal Selayar dan Romy Renyut Duta Maluku yang mengikuti seleksi LKS dan Paskibraka di Jakarta

Vox Populi,Langgur- Dua siswa asal Kabupaten Maluku Tenggara, telah dinyatakan lolos seleksi tingkat propinsi Maluku, sebagai duta Maluku pada ajang seleksi Lomba Ketrampilan Sekolah ( LKS ) dan Paskibraka tingkat Nasional di ibu kota Jakarta.
Dua siswa tersebut adalah, Romy Renyut, siswa SMK Siwa Lima Langgur yang mengikuti seleksi Lomba ketrampilan sekolah ( LKS),pada jurusan Otomotif (outo mobile teknologi), sedangkan  seleksi paskibraka  tingkat nasional untuk dipilih sebagai anggota paskibraka tangga 17 Agustus 20011 mendatang, untuk Maluku, dari hasil seleksi 11 kabupaten /kota Maluku di Ambon Baru – baru ini, yang berhasil  lolos adalah putra asal Ohoi Selayar,  Kabupaten Maluku Tenggara, atas nama Faisal Selayar, siswa   SMU N 1 Kei Kecil.
Sukses prestasi yang diraih, dua duta Maluku asal Malra itu patut didukung semua elemen masyarakat di bumi Larvul Ngabal, karena mereka dengan penuh keyakinan dan semangat telah berbuat yang terbaik demi nama baik daerah di tingkat Nasional.
Kepala Bidang ( kabid) Menengah, Dinas pendidikan Malra,  Drs. Burhan Rumra,ketika dihubungi Vox Populi, melalui telepon selulernya, disaat mengikuti kegiatan rapat desiminasi dan penyusunan program SMK tahun 2012 di hotel Anggrek Jakarta membenarkan terpilihnya dua siswa Malra sebagai Wakil Maluku di ajang seleksi nasional .
”ia benar ada dua siswa, masing – masing, satu dari STM Langgur dan SMA 1 kei kecil, mereka tes bulan kemarin dan berhasil lolos ke Jakarta,  jadi yang STM ikut lomba LKS dan yang satunya dari SMA N 1 ikut paskibraka  , saat ini mereka telah disiapkan untuk berangkat ke Ambon baru ke Jakarta,”jelas Rumra.”
Romy Renyut siswa dari SMK Siwa Lima Langgur adalah siswa kelas tiga otomotif, lahir di Langgur 1 Mei 1993, anak  Bapak Fransiskus Renyut. Romy anak ke 5 dari 7 bersaudara,yang terdiri dari tiga laki- laki dan empat perempuan.
Sedangkan  Faisal selayar   saat ini baru duduk di kelas dua SMUN 1 Kei kecil jurusan IPA. Selayar lahir di Fair 25 juni 1994, tinggi badan 176 cm dan berat badan 60 kg.  Faisal adalah anak ke-2 dari 7 bersaudara,yang terdiri dari dua laki – laki dan lima perempuan.
Kedua orangtuanya masing – masing, Muhamad Selayar dan Ny. Imran Selayar, sehari – harinya  berkerja sebagai nelayan.
Romy dan Faisal kepada Vox Populi, di  Diknas Malra pekan lalu mengatakan,  mereka berdua merasa terharu dan bangga karena lolos pada seleksi tingkat propinsi Maluku. keduanya berjanji akan mempersiapkan diri dengan baik,dan berjuang untuk meraih juara dan prestasi demi nama baik Kabupaten Malra di Jakarta. ( oce, Koran Vox Populi )

Selasa, 07 Juni 2011

Harga Ojek di Kei Besar Melambung Drastis, Warga Minta Perhatian Dishub

Hasil produksi petani rumput laut di pulau Hoat dan Nai, Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Malra  (dok.vox populi )

Vox Populi Langgur,- Masyarakat di Kecamatan Kei Besar Utara Timur saat ini mengeluhkan mahalnya biaya transportasi untuk angkutan darat baik kendaraan roda empat maupun roda dua, pasalnya harga ojek melambung tinggi, tidak sesuai penetapan tarif angkutan transportasi yang dikeluarkan Dinas Perhubungan dan Informatika Pemkab Malra.
Salah satu warga Kebut asal dusun Hoilaay, Melky  Leisubun kepada vox populi, menyesalkan mahalnya biaya transportasi di wilayah itu. ” jadi harga tarif berdasarkan keputusan Bupati, khusus angkutan mobil   sudah ditetapkan,  tapi sopir kasih naik sesuka hati, karena alasan jalan rusak contoh harga mobil dari Elat ke Reamru, harga sesuai keputusan Bupati Malra Rp 20.000/orang, tapi sekarang naik Rp 75.000,-sedangkan dari Raemru ke  Hoilay Rp 25.000,- naik menjadi Rp 35.000,-, sekarang kami masyarakat kei besar utara timur kalau mau  ke Elat harus siapkan uang Rp 100.000,- padahal dulu hanya Rp 50.000,-  “ sesalnya
Untuk itu Melky minta Pemkab Malra melalui Dinas Perhubungan, agar secepatnya melakukan penertiban biaya transportasi di wilayah itu, yang sengaja dinaikan sepihak oleh para supir dan tukang ojek, karena apabila hal ini di biarkan maka akan menimbulkan konflik dimasyarakat.
Kadis perhubungan Malra,  Karolus Maturbongs ketika dikonfirmasi Vox Populi, mengatakan pihaknya sangat merespon keluhan warga di Kei Besar Utara Timur, namun dia meminta masyarakat untuk melaporkan hal itu secara tertulis melalui surat resmi. ”saya minta kepada warga yang berada di setiap Ohoi, jika temukan persoalan kenaikan tarif angkut secara sepihak agar segera  dilaporkan kepada kami dengan buat surat resmi,karena kalau lapor secara lisan kepada petugas, maka bisa saja petugas lupa dan dia tidak akan sampaikan ke pimpinan,jadi sekali lagi agar dibuat surat resmi, maka secepatnya ditindaklanjuti ”tegas Maturbongs.” ( Oc )

Dua Bocah di Kota Tual Jadi Korban Percobaan Pemerkosaan


Vox Populi Tual,- Percobaan pemerkosaan kembali dilakukan “Uda” salah satu warga kompleks Kampung Buton Kelurahan Masrum Kota Tual. Uda yang setiap hari  berjualan  aksesoris dan perhiasan wanita di pasar Tual, nekad melakukan perbatan tidak  terpuji demi memenuhi keinginan bejat kepada dua orang bocah berinisial N dan NN di rumah kontrakanya Kamis malam sekitar pkl 20.30.
Namun, perbuatan Uda, dilaporkan kedua korban kepada orang tuanya, sehingga  Uda dihakimi warga setempat, sebelum diamankan di kantor Polisi Militer Tual (POM dan diproses lanjut ke Mapolres Malra, ( 02/06).
Kronologis kejadiaan  yang berhasil dihimpun vox Populi menyebutkan,awalnya Uda ( Tersangka ) memanggil N dan NN ke kamar kontrakanya lantai 2, kemudian diajak bercerita, sesaat kemudian kedua boca anaka dibawah umur itu ditawari Uda  untuk diberikan hadiah berupa cincin dan gelang tangan,  namun dengan sebuah janji  bila sebelum cincin dan gelang tangan tersebut diberikan dia akan mengajari sesuatu. “jadi  N dan NN tidak perlu takut karena ketika hal tersebut dilakukan maka kalian bertambah pintar “ ajak Uda.
Setelah tersangka mengajak kedua boca tidur diatas bantal yang sebelumnya telah disiapkan, kemudian dia melangsungkan keinginan bejatnya dengan meraba dan menyentuh bagian tubuh korban. Kedua boca yang merasa tak nyaman dan terganggu, akibat perbuatan tersebut, akhirnya menceriterakan hal tersebut kepada orang tuanya. Hingga kini Uda masih dalam penanganan pihak Polres Malra demi penyidikan lanjut.       ( Ef-Jeck)

Senin, 06 Juni 2011

GEMPAR Desak Bupati Malra Bagi Dana Abadi

Bupati Malra, Ir. Anderias Rentanubun ketika mengunjungi Ohoi Warbal, Kecamatan Kei Kecil Barat ( dok. Vox Populi )

Vox Populi, Tual – Gerakan Muda Pembaharuan Kota Tual ( GEMPAR ), melalui salah satu anggotanya, Abdul Gani Muslim Renuat mendesak Bupati Malra agar segera membagi dana abadi milik masyarakat empat kecamatan di kota Tual, sebab dana abadi yang dideposito pemerintahan sebelumnya di bank Maluku, BNI-46 dan BRI adalah uang rakyat yang bersumber dari dana alokasi umum ( DAU )
Renuat dalam gelar conferensi Pers yang berlangsung di tual, sabtu malam menegaskan amanat undang – undang nomor 34 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah yang mengatur formula DAU dengan indikator jumlah penduduk, luas wilayah, indeks kesejatraan keluarga ( IKK ), dan produk domestik regional bruto ( PDRB ) sudah jelas, olehnya itu DAU yang disimpan dalam bentuk dana abadi merupakan hak mutlak rakyat maluku tenggara sejak tahun 2003 – 2007 termasuk masyarakat empat kecamatan yang ada di Kota Tual berhak mendapatkan dana abadi tersebut. “ Bupati Malra periode 2008 – 2013  tidak memahami latar belakang dana abadi, sehingga dia tidak menyerahkan kepada Pemkot  Tual “ tuding Renuat.
GEMPAR membeberkan kalau dalam sidang paripurna DPRD Malra bulan april 2008, yang dipimpin langsung Ketua DPRD, Drs Hi.M.M Tamher telah memutuskan pembagian dana abadi yaitu 60 % dana abadi itu milik Pemkab Malra dan 40 % diserahkan kepada Kota Tual, namun sampai saat ini Pemkab Malra tidak mengindahkan hal itu, apalagi kesepakatan bersama antara kedua unsur pemerintahan soal penyelesaian dana abadi, difasilitasi direktur dana perimbangan Kementrian Dalam Negeri. “ dengan fakta ini, Bupati Malra telah menciptakan keretakan yang sangat besar terhadap keluarga besar nuhu evav, dan kami menilai bupati tidak punya perasaan seperti tokoh evav lainya “ sesal Renuat.
Menyoal tentang surat keputusan sidang paripurna DPRD Malra yang isinya tentang pembagian dana abadi 60 – 40 apakah hanya jadi wacana bagi masyarakat ? Renuat menyatakan untuk saat ini belum bisa dibeberkan kepada publik, tapi yang jelas kata dia surat keputusan dewan itu ada, dan nantinya akan dibuka kepada masyarakat.
Mereka berharap, Pemkab Malra secepatnya memiliki itikad baik untuk membagi dana abadi milik kota Tual, karena ini akan terus dikejar semua elemen pemuda yang ada di Kota Tual. “ kami tetap lakukan pengawasan, dan mendorong Pemkab Malra untuk segera duduk bersama selesaikan dana abadi, sebab apabilah itu tidaki dilakukan, maka kita tetap akan buat gerakan selanjutnya “ ancam Renuat. Dirinya menilai Pemkab Malra inkonsistensi terhadap kesepakatan yang dilalui soal penyelesaian dana abadi.
Ketua DPRD dan Pansus Dana Abadi Kota Tual dituding Tak Jelas
Sementara itu Gerakan Muda Pembaharuan Kota Tual ( GEMPAR ), juga menuding Ketua DPRD dan Pansus Dana Abadi DPRD Kota Tual sampai saat ini tidak dapat berkuti apa – apa, karena ikut bermain mata dengan Pemkab Malra dalam memperhambat proses penyelesaian dana abadi.
Tudingan ini disampaikan salah satu pengurus GEMPAR, Abdul Gani Muslim Renuat dalam gelar conferensi pers di Tual. “ DPRD Kota Tual telah terima surat Gubernur Maluku, tanggal 4 maret 2010 tentang penyelesaian dana abadi, yang diberi batas pelaporan ke Gubernur paling lambat minggu ke 2 bulan maret 2010, namun hingga saat ini DPRD Kota tidak berkutik apa – apa, sebab didalamnya telah terjadi permainan “ ungkap Renuat.
Ketika diminta untuk memperjelas para oknum Ketua DPRD Kota Tual dan pansus dana abadi yang ikut bermain dalam kasus dana abadi, Renuat belum mau mengungkapkan hal itu, namun yang jelas pada saatnya nanti semua kedok tersebut bakal dibuka kepada publik.
Menyoal kinerja pansus dana abadi Kota Tual, Renuat menyatakan pansus belum bekerja maksimal, karena belum membuka ruang kepada elemen pemuda untuk bersama – sama memperjuangkan dana abadi. “ kalaupun ada beberapa oknum anggota DPRD Tual ikut bermain mata dengan Pemkab Malra, untuk perhambat penyelesaian dana abadi, maka badan kehormatan ( BK ) harus turun tangan “ pintahnya.  ( team vp )