Senin, 26 April 2010

Manajemen Baru MTJ Dinilai Tertutup, KNPI Tual Cabut Dukungan


Tual, VP – Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI ) Cabang Kota Tual, menyatakan secara resmi mencabut dukungan kepada perusahan ikan yang berkedudukan di Desa Ngadi, Kota Tual itu, sebab dinilai pihak manajemen baru saat ini sangat tertutup. “ secara resmi KNPI menyurati Tomy Winata mencabut dukungan terhadap operasionalisasi MTJ, karena pihak manajemen sangat tertutup atas actifitas perusahan itu, pasca hengkanya mantan Direktur MTJ, David Djioe dari Tual “ tandas Ketua KNPI Kota Tual, Ruslany Rahayaan.
Rahayaan, mengaku bila dibandingkan antara manajemen kepemimpinan MTJ pasca David Djioe, dengan manajemen baru saat ini sangat jau dari harapan masyarakat soal keterbukaan dan transparansi tentang actifitas perusahan ikan tersebut. “ David Djioe, hanya karena terkontaminasi soal adat, padahal orangnya terbuka kepada siapa saja, sedangkan manajemen baru dibawah pimpinan Direktur A. Hukubun, dinilai sangat tertutup “ ungkapnya.
Ditegaskan, pihak manajemen MTJ saat ini diduga sedang merekayasa actifitas perusahan itu, dengan mendatangkan investor asal China dan Gubernur Maluku untuk melakukan kunjungan kerja di perusahaan tersebut. “ KNPI butuh MTJ transparan, bagaimana manajemen hari ini ?, harus membuka kesempatan kembali kepada karyawan – karyawati yang di PHK kemarin “ ujarnya.
Selain itu, Kata Ketua KNPI Tual, tentang kehadiran investor China bersama puluhan kapal – kapal ikan yang akan beinvestasi di daerah ini, pihak manajemen MTJ harus diminta pertanggungjawaban kontribusi bagi Pemkot Tual, baik pajak dll. “ saya berharap jangan ada lagi David Djioe yang baru, buat pembodohan kepada masyarakat, kemarin puluhan karyawan yang terkena dampak PHK oleh PT MTJ sampai saat ini belum mendapat perhatian, KNPI Tual sudah koordinasi dengan pimpinan sementara MTJ, R. Krisna, beliau katakan akan merekrut kembali karyawan yang di PHK, namun sampai saat ini tidak ada tranparansi tentang hal ini “ ujarnya.
Kata dia, Dukungan yang diberikan KNPI Kota Tual, kepada pemilik perusahan tersebut, Tomy Winata yang dibuat secara tertulis agar MTJ kembali beroperasi di Kota Tual ternyata keliru, sebab KNPI berharap dengan kehadiran MTJ membawah dampak efek sosial kepada masyarakat, membantu Pemda, memberikan kontribusi jelas, mengurangi pengangguran dll, tapi ternyata itu sangat jau dari harapan masyarakat. “ secara resmi KNPI kembali menyurati MTJ, menarik dukunganya, dan membentuk team khusus melakukan advokasi terhadap seluruh actifitas MTJ sampai saat ini, bahkan tidak menutup kemungkinan ada gerakan untuk menolak manajemen saat ini di MTJ “ tegas Ruslany Rahayaan.
Mabes Polri Diminta Pantau Actifitas MTJ
Sementara itu Ketua KNPI Kota Tual, Ruslany Rahayaan, juga minta aparat penegak hukum dalam hal ini Mabes Polri, Polda Maluku, dan Polres Malra agar terus memantau actifitas PT MTJ. “ polisi kalau lakukan investigasi terkait dugaan – dugaan yang terjadi di MTJ, harus dibuka secara transparan kepada masyarakat, jangan ditutup – tutupi “ pintahnya.
Rahayaan mensinyalir ada dugaan praktek bisnis illegal yang terjadi di PT MTJ Ngadi yakni bisnis illegal Oil. “ polisi harus buka hasil investigasi terkait hasil temuan yang ditemukan di MTJ, soal bisnis illegal Oil harus dibuka kepada seluruh masyarakat Kota Tual “ tandasnya.
Sementara pihak manajemen MTJ, yang beberapah kali dihubungi via telpon selulernya untuk diminta konfirmasi belum berhasil ditemui. (Koran Vox Populi, Maluku Tenggara Edisi 155, Selasa 27 April 2010)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar