Rabu, 03 Maret 2010

Satu Kilo Lagi, Warga Warvut “ Merdeka “

Penggusuran dan penimbunan jalan semawi - warvut oleh kontraktor PT. Evav Bangun Mandiri hampir rampung, dari jalan sepanjang sembilan kilo, tinggal satu kilo lagi warga Warvut merdeka ( dok. koran vox populi ) Langgur, VP – Selama tiga puluh enam tahun terisolir dari akses transportasi, komunikasi dan pelayanan public, kini masyarakat Desa Warvut, kecamatan kei – kecil mulai merasakan arti dan makna kemerdekaan. “ tinggal satu kilo lagi, kami rakyat Warvut “ merdeka “ “ itulah sepenggal kata yang dikeluarkan oleh seorang opa yang sudah tua renta, ketika hampir setiap hari bersama warga masyarakat lainya datang ke lokasi pekerjaan penggusuran jalan semawi – warvut, hanya sekedar menyaksikan bisingnya alat – alat berat yang membuka akses jalan menuju kampung halaman mereka. Warga mengaku sejak mereka ada sampai saat ini, baru merasakan arti dan manfaat pembangunan, sehingga boleh dikatakan mereka telah merdeka dari belenggu keterisoliran akses transportasi. “ sudah puluhan tahun kami dambakan uluran tangan pemerintah untuk bangun jalan menuju kampung kami ditengah hutan, namun di tahun 2010, berkat kepemimpinan Bupati Malra, Ir. Anderias Rentanubun dan Wakil Bupati, Drs. Yunus Serang, baru mimpi itu menjadi nyata. Sebagai warga masyarakat menyampaikan ucapan terimakasi kepada bapak Bupati bersama jajaranya, dan pihak kontraktor pelaksanana yang sudah bersusa payah kerja jalan masuk Warvut “ ungkap warga ketika ditemui vox populi diloksi pekerjaan jalan. Warga Warvut, mengaku sejak akses jalan itu mulai dibuka dan saat ini tinggal satu kilo lagi masuk kampung mereka, hampir setiap harinya warga masyarakat baik bapak , ibu dan anak – anak sejak pagi datang di lokasi hanya sekedar untuk menonton alat exsevator yang membongkar dan menimbun jalan tersebut. Bukan hanya sekedar untuk dipertontonkan, tapi mereka ikut membantu para pekerja jalan dengan membawah makanan dan minuman. “ setiap hari baik ibu – ibu dan anak – anak kecil datang berjubel dilokasi, mereka lihat apa yang kami-kerjakan, bahkan ada yang bawah teh atau kopi, pisang dan ubi – ubian untuk dimakan “ ungkap salah satu pekerja. Selain menunjukan kesetiakawanan, dan semangat kebersamaan dan kekeluargaan, warga Warvut juga iklas agar tanaman umur panjang yang ada dilokasi penggusuran jalan, silahkan disikat pihak kontraktor, tanpa menuntut imbalan ganti – rugi tanaman. Pihak Kontraktor pelaksana pekerjaan dalam menyelesaikan pekerjaan dan pengusuran jalan itu, menurunkan dual alat berat, dua mobil truk besar beroda sepuluh, dan dua truk lainya. Pekerjaan jalan semawi – warvut, sepanjang kurang lebih sepuluh kilo meter itu, memakan waktu kurang lebih tiga bulan baru bisa diselesaikan, pasalnya medan jalan yang cukup berat, karena memasuki pertengahan, areal tanah liat basah yang menanti, sehingga harus dilakukan penggalian dan penimbunan. Direktur PT Evav Bangun Mandiri, Roni Miro Go, ketika ditanya target penyelesaian pekerjaan tersebut mengaku, paling lambat dalam jangka waktu dua minggu, pihaknya sudah menyelesaikan penggusuran dan penimbunan jalan memasuki Desa Warvut. “ sekarang tinggal satu kilo lagi, kita sudah masuk warvut dari panjang jalan sekitar sembilan kilo meter “ ungkapnya. Saat ini, warga warvut tidak lagi menyusuri pantai dengan perahu kecil menuju kampung halaman mereka, karena dengan adanya penggusuran jalan yang sudah mendekat, banyak warga sudah melalui jalan itu dengan menggunakan ojek. “ hampir setiap hari, warga Warvut dari tual pakai ojek melintas jalan ini, sewa jasa tukang ojek untuk sampai dipertengahan jalan seharga Rp 30.000 – 50.000,-. “ ungkap para pekerja. Kontraktor Pelaksana, Roni Miro Go yakin dalam jangka waktu dua minggu pihaknya sudah selesaikan pekerjaan, sehingga akses transportasi barang dan ekonomi masyarakat berjalan lancar. ( nery rahabav. Koran vox populi ) )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar