Minggu, 07 Maret 2010

Pemkot Tual Gelar Kegiatan Pembinaan dan Bimbingan Bagi Generasi Muda Tiga Golongan Agama

Tual, VP – Pemerintah Kota Tual, dibawah Kepemimpinan Waliko Tual, Drs Hi. M.M Tamher dan Wakil Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag sangat concer terhadap pembinaan dan bimbingan bagi para generasi muda di Kota Tual, buktinya, pada kamis kemarin ( 4/3 ), sedikitnya 750 kaum generasi muda dari tiga golongan agama, Islam, Katolik dan Protestan mengikuti kegiatan tersebut yang dibuka Wakil Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag. Dalam sambutanya, Wawali Tual mengatakan, Isue sentral generasi muda sebagai pewaris dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, sesungguhnya merupakan sebuah amanat agung yang tidak dapat ditawar dan disangkal baik oleh siapapun, dan dengan alasan apapun. “ saya boleh mengatakan bahwa : mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, generasi muda harus siap mengemban amanat itu sebagai penerus dan pewaris cita-cita perjuangan, membangun dan mewujudkan tujuan pembangunan nasional yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang Makmur, Damai dan Sejahtera “ tegasnya Kata Rahayaan, berangkat dari pernyataan tersebut diatas, maka munculah sebuah pertanyaan : “Sanggupkah generasi muda kita menerima dan mengemban amanat tersebut ?, atau dengan pertanyaan lain : kategori generasi yang manakah yang sanggup dan siap menerima dan mengemban amanat agung itu ? Jawabannya kata Wakil Walikota Tual itu yakni, gerenasi muda pewaris dan penerus cita-cita perjuangan dan pembangunan adalah generasi muda yang berkwalitas, bermoral dan bermartabat, berbudi pekerti, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban serta memiliki semangat religius yang tinggi. “ saya menyambut baik pelaksanaan pembinaan gerenasi muda yang dilaksanakan hari ini dengan sorotan tema : Pembinaan Generasi Muda, Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Bermoral dan Bermartabat Menuju Masyarakat Yang Aman, Maju dan Sejahtera”. Sebuah untaian kalimat yang memiliki makna strategis, yang tentunya bukan sekedar sebagai slogan belaka, tetapi harus diwujudkan melalui berbagai upaya, teristimewa melalui pembinaan lembaga-lembaga pendidikan formal maupun lembaga-lembaga dan forum pembinaan lainnya, “ tandasnya. Bertolak dari tema pembinaan yang disebutkan diatas, kata Wawali sesunguhnya ada tiga komponen utama sebagai pilar penentu keberhasilan yang perlu diperhatikan dan diberdayakan yakni komponen sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi. “ Ketiga komponen itu sangat menentukan proses akselerasi pembangunan, mewujudkan apa yang sesungguhnya menjadi dambaan kita bersama yakni : menciptakan masyarakat yang aman, maju dan sejahtera “ ujarnya. Dikatakan, ketiga komponen pilar dimaksud sesungguhnya memiliki hubungan kausal atau sebab akibat yang tidak dapat dilepas pisahkan, artinya : apalah artinya, kalau ada sumber daya alam namun tidak ada sumber daya manusia berkwalitas yang sanggup menata dan mengelolanya dengan modal pengetahuan teknologi yang memadai. “ Oleh sebab itu, pembinaan dan bimbingan generasi muda dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkwalitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki nilai-nilai moral dan etika, menghargai dan menghormati pluralitas masyarakat serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, niscaya pembangunan menuju masyarakat sejahtera dan berbudaya akan terwujud dibawa kendali generasi muda. Kesemuanya ini bisa dapat kita wujudkan manakala lembaga-lembaga pendidikan dan pembinaan gernerasi muda dapat berfungsi dan berperan secara baik dan optimal.” sorotnya Mantan Anggota DPRD Malra itu mengatakan, memasuki abad ke-21, isue tentang perbaikan sektor pendidikan di Indonesia mencuat kepermukaan, tidak hanya pada tataran Departemen Pendidikan Nasional, tetapi pada semua jalur dan jenjang pendidikan yang dikelola oleh beberapa departemen teknis. Kata dia, tuntutan keseimbangan sosial (social equity) sangat penting, dan tidak hanya disuarakan oleh departemen terkait sebagai otoritas pengelola jalur pendidikan tersebut, tetapi juga para praktisi dan pengambil kebijakan dalam pembinan sumber daya manusia, karena semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan akan mempengaruhi indeks keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. “ Oleh karena itu semua jalur pendidikan dan pembinaan yang dikembangkan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya agar kualitas administrasi benar-benar dapat ditingkatkan, dalam menjawab tantangan globalisasi dan mewujudkan masyarakat yang berperadaban, tinggi ilmu pengetahuan, tinggi iman dan tinggi budi pekerti, serta tinggi tanggung jawab dan pengabdian.” harapnya Wawali juga sangat mengharapkan agar forum pembinaan dan bimbingan seperti ini kiranya terus ditumbuh kembangkan, bukan saja oleh pemerintah daerah, tetapi melalui pembinaan dan pendidikan keagamaan serta lembaga-lembaga pendidikan lainnya baik secara formal maupun non formal. Selain itu dirinya mengajak, para pimpina umat yang ada, agar marilah sama-bersama bergandengan tangan, membangun masyarakat, menciptakan suasana yang aman dan damai. “ mari kita ciptakan dan bangun terus Tri Kerukunan kita yakni : kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, serta kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Karena hanya dengan itulah persatuan dan kesatuan akan kita tumbuh kembangkan terus dan pembangunan akan dipacu bersama mencapai apa yang menjadi harapan dan dambaanmasyarakat, yakni mewujudkan Kota Tual sebagai Kota Maha Sutra, atau Kota yang aman, sehat berdaya saing dan sejahtera “ pintahnya. Sementara itu, Ketua Penitia pelaksana kegiatan yang juga Kepala Badan Kesra Pemkot Tual, Drs J. Matdoan dalam laporanya mengatakan kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari, dengan jumlah peserta sebanyak 750 orang yang merupakan perwakilan generasi muda dari ketiga golongan agama, masing masing berasal dari seluruh SLTA dan SMP/MTS yang ada di Kota Tual. Sedangkan narasumber yang akan memberikan materi pembinaan dan bimbingan berjumlah 10 orang, berasal dari unsur pemerintah daerah, unsur agama ketiga golongan, pendidkan dan tokoh masyarakat. Madoan menegaskan maksud pelaksanaan kegiatan tersebut, adalah membimbing dan mengarahkan generasi muda yang ada untuk mengerti dan memahami keberadaan dan jati dirinya sebagai pewaris dan penerus cita – cita perjuangan danpembangunan bangsa demi mewujudkan masyarakat kota tual yan aman, damai, dan sejahtera. “ sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan yakni, diharapkan, para generasi muda di kota tual, memiliki jiwa kepeloporan serta kualitas sumber daya manusia yang handal yang bertumpuh pada nilai – nilai moral dan peradaban serta etika dan semangat religius yang tinggi “ lapor Matdoan. ( oce leisubun. Koran vox populi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar