Selasa, 30 Maret 2010

Satu Kasus Gisi Buruk ditemukan di Malra


Langgur, VP – Satu lagi kasus gisi buruk, kembali ditemukan di Dusun Dudunwahan, kecamatan kei – kecil, kabupaten Maluku tenggara. Kasus gisi buruk itu menimpa, seorang balita yang baru berumur tiga bulan atas nama, sutrisno Lefteuw.
Lefteuw yang mendapat rujukan dari Puskesmas Ohoijang di Kolser, saat ini mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum ( RSU ) langgur.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Maluku Tenggara, Dr. Nona Notanubun, ketika dikonfirmasi Vox Populi, sabtu ( 27/3 ) membenarkan kasus gisi buruk tersebut. “ benar, pasien atas nama, sutrisno lefteuw, umur tiga bulan, berat badan 2,1 kg berasal dari pustu Dudunwahan, dirujuk ke Puskesmas Ohoijang dan saat ini mendapat perawatan di RSUD Malra “ ungkap Kadis Kesehatan.
Dikatakan, saat ini kondisi Lefteuw membaik, sebab penanganan medis berupa suntikan cairan dan makanan pendamping ASI.
Kadis Kesehatan mengaku, sebelumnya bayi tersebut tidak pernah terdekteksi oleh petugas kesehatan, sebab ibunya tidak pernah membawah ke Posyandu. “ setelah hal ini diketahui petugas, dan sesuai hasil diagnosa kepada ibunya, ternyata sangat disayangkan, kalau selama ini anak tersebut tidak mendapat ASI exsklusif, seperti didengungkan selama ini. “ ASI exsklusif kepada bayi dari 0 – 6 bulan dimaksudkan, agar sang bayi tidak boleh konsumsi makanan lain, selain ASI, sebab ASI itu mengandung sat kekebalan cukup tinggi, berdasarkan hasil penelitian “ tandasnya.
Kata Notanubun, Pasien Sutrisno Lefteuw, tidak dirawat oleh ibu kandungnya, tetapi oleh ibu angkat, dimana anak itu sudah diberi makan papeda, sehingga sangat wajar kalau jatuh dalam kasus gisi buruk .

Dua kali Pasien Lari dari Rumah Sakit

Kadis Kesehatan, berharap agar Lefteuw dapat dirawat hingga selesai pertolongan medis, sebab sudah dua kali terjadi percobaan melarikan diri dari rumah sakit, padahal masih dalam perawatan dokter. “ saya berharap, Lefteuw tidak dibawah pulang lagi oleh ibunya, sebab sudah dua percobaan melarikan diri dari rumah sakit, lalu ditangkap petugas kembali ke RSU Langgur “ sesal Notanubun.
Selama tahun 2010, sudah terjadi empat kasus gisi buruk di Kabupaten Maluku tenggara, sebelumnya pada tahun 2009, juga terdapat empat kasus gisi buruk.

Kadis Kesehatan  Minta Maaf Atas Tindakan Petugas RSUD Langgur Terhadap Wartawan

Kasus gisi buruk yang menimpa, sutrisno Lefteuw, bayi yang berasal dari Pustu Dudunwahan, kecamatan kei kecil yang mendapat rujukan untuk dirawat di rumah sakit umum langgur, kabupaten Maluku tenggara, ternyata dalam penangananya, seakan – akan ditutup – tutupi oleh petugas medis setempat untuk tidak diketahui public, sehingga terjadi adu mulut dengan wartawan.
Hal ini terbukti, ketika wartawan Koran ini, meninjau langsung ke RSU Langgur, sabtu ( 27/3 ) untuk mengorek data yang lebih jelas,  ternyata para petugas medis setempat, bertindak berlebihan, dengan cara melarang wartawan mengambil keterangan dari ibu sang bayi.
Atas perlakuan itu, terjadi keributan didalam ruangan antara wartawan dan petugas kesehatan setempat.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara, Dr. Nona Notanubun, menyatakan permohonan maaf, bahkan dia minta aparatnya agar menjalin kerjasama baik dengan Pers, sebab para jurnalis yang ada adalah mitra kerja pemerintah daerah. “ mungkin saja bagi oknum yang tidak bersahabat dengan wartawan, karena belum mengetahui jelas riwayat bayi yang alami gisi buruk tersebut, olehnya itu selaku Kadis Kesehatan minta maaf atas kekeliruan ini, dengan harapan hal ini tidak terjadi lagi dimasa datang “ tandasnya. ( nery rahabav. Koran vox populi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar