Langgur,
VP - Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku ( GPM ),Pendeta John Hurulesin,STh
dalam sambutannya mengakui, perayaan 100
tahun injil masuk Ohoi Ohoira kecamatan kei kecil barat, merupakan sebuah
tradisi yang sangat menarik,dan tidak mudah ditemukan di propinsi Maluku,karena
acara 100 tahun injil masuk ke Ohoira membuat sehingga adanya persaudaraan yang selalu dibangun setiap saat dan berlangsung terus menerus.
Ruhulesin
mencontohkan seperti yang terjadi konflik antara warga Ohoi Taar dan Ohoi Wab,namun
karena moment atau perayaan 100 tahun injil masuk ke Ohoira,maka mereka saling ketemu dengan penuh
persaudaraan dan saling memaafkan.” Ya bapak Bupati dengan moment ini,semua
oarng datang dan merayakannya, ada orang Taar,Wab,ada basudara islam,katolik,
ada polisi, tentara semua datang,karena persaudaraan,nah inilah yang selalu
dalam khotbah saya dalam gereja sampaikan,
jadi injil itu tidak bertentangan dengan Hukum Larwul Ngabal,injil juga tidak
bertentangan dengan Ain Ni Ain,tapi injil itu
ada di masyarakat evav yang sudah punya adat larvul ngabal dan Ain Ni
Ain,dan injil itu selalu membuat masyarakat evav ( kei-red) yang selalu
berpikir arif,bijaksana dan professional dalam melakukan sesuatu,itulah yang
menarik bagi masyarakat evav,”puji Ruhulesin.”
Ketua
Sinode GPM, Pendeta John Ruhulesin,STh juga meminta kepada Bupati Malra,Ir A
Rentanubun,agar kehidupann kekeluargaan antar dan inter umat beragama di Malra
perlu pertahankan serta ditingkatkan,karena
masyarakat Malra yang dikenal dengan
nama masyarakat kei dalam tatanan hidup dalam tradisi budaya dan agama sehari –
hari sangat kental,dan sudah terkenal di mana – mana.”Ya saya minta kepada bung
Andre,ya kepemimpinan bung Andre saya
panggil bung Andre,Bupati Malra, agar kehidupan bersama ini kita bangun lebih
erat,dan sebagai gereja kami mendukung proses perubahan,dan dalam kesempatan
ini juga saya ( Ruhulesin –red)minta agar pa Bupati dapat membantu kami dalam
membangun gereja,bukan saja gereja
protestan dan katolik,tapi juga mesjid,dan bukan saja pa Bupati yang
kasih bantuan ,tapi juga pimpinan dan anggota DPRD,”unhgkap Ruhulesin.”
Selain
itu ketua panitia 100 tahun Injil masuk di Ohoira,Cak Warbal dalam laporannya
mengatakan bahwa tujuan perayaan 100
tahun injil masuk ke Ohoira adalah untuk meningkatkan semangat api injil yang
terus terpancar bagi umat
manusia,sedangkan tema ,dengan ulang
tahun emas injil di woma Bal Vu Aha kita
tingkatkan persekutuan,cinta
kasih,pelestarian lingkungan demi kesejahteraan manusia di bumi. Dikatakan
adapun kegiatan yang di laksanakan oleh panitia menjelang perayaan 100 tahun injil masuk ke Ohoira di
antaranya,napaktilas obor injil dari jemaat GPM wab dan watngil bersama dengan
masyarakat dusun Arso dan Ohoibadar,pencanangan 100 tahun sekaligus pesta
kembang Api,malam sabda dan puji,dan penyusunan buku sejarah injil masuk ke
Ohoi Ohoira dengan judul buku “terus
berlayar”buku ini akan di luncurkan pada HUT ke 101 pada tahun 2011 yang akan
datang setelah diseminarkan .
Sebelum acara 100 tahun ini di mulai ,rombongan
Bupati Malra di terima oleh Camat kecamatan kei kecil barat, Rumheng, di sambut dengan tarian adat kei para pemuda
– pemudi Ohiora,selanjutnya rombongan Bupati Malra di antar ke lokasi kegiatan 100 tahun,sebelum
tiba di loksi, Bupati Malra,Ir A Rentanubun yang didamping Dandim 1503 Malra,
Letnan Kolonel Infantri Tri Nugraha Hartanta,setda Malra Ir P. Beruatwarin,Msi,bersama
sejumlah kepala bagian,kadis dan kepala kantor di teriam secara adat oleh Sembilan
orang toko adat Ohoi Ohoira,Dimana rombongan di beri doa adat dan percikan air
kepala muda oleh Toko adat Tidorus Renyaan,selanjutnya pemberian mas adat oleh ibu
Marice Sedubun kepada Bupati Rentanbun,yang dipasang pada lengan tangan kanan
Bupati Rentanubun. ( Oce )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar