Selasa, 11 Mei 2010

Bupati Rentanubun,Buka Sosialisasi Bahaya HIV- AIDS Di Malra


Langgur,VP  HIV - AIDS (Human Immunodeficieny Virus) merupakan virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh maka seseorang akan   dengan mudah diserang berbagai macam penyakit dalam kurun waktu yang relative bersamaan,dimana kumpulan  berbagai  gejala penyakit tersebut di sebut AIDS ( Acguired Immune Deficiency Syndromr).
Hal ini di sampaikan oleh Bupati Kabupaten Maluku Tenggara ( Malra ),Ir Anderias Rentanubun,dalam sambutannya,saat membuka  Sosialisasi bahaya HIV – AIDS di Kab Malra tahun 2010,yang di selenggarakan oleh KPAD Propinsi Maluku di aula kantor Bupati selasa (11/5)pagi.
Rentanubun menjelaskan,bahwa  epidemi HIV – AIDS telah berkembang dengan sangat pesat di seluruh dunia termasuk kabupaten Malra.” Kalau AIDS pertama kali di temukan di Propinsi Maluku, di Tual pada tahun 1994,dan kasus ini semakin meningkat,dimana tahun 2204  temuan kasus AIDS di Tual saat itu semakin meningkat.selama desember  2009 kumulatif kasus HIV – AIDS telah mencapai 962 kasus,terdiri dari 523 kasus HIV,dan 439 kasus AIDS.jadi dari total 962 kasus HIV – AIDS ini,62  persen terjadi pada kaum laki – laki dan 38 persen pada perempuan “ ungkapnya.
Sedangkan berdasarkan factor resiko penyebab penularan melalui hubungan seksual lain, kata Bupati 53 persen melalui jarum suntik ,39 persen hubungan seksual, seksual sesama jenis  4 persen,serta melalui transmisi perinatan yaitu dari  ibu  yang telah terinfeksi HIV – AIDS ke anak sebanyak 4 pesren.
Menurut Rentanubun,sosialisasi yang di laksanakan sebagai bentuk dukungan dan komitmen pemerintah Malra dan masyarakat dalam upaya pemberdayaan masyarakat dengan rasa saling percaya yang harmonis antar kelompok dan golongan  masyarakat serta sekaligus membangun peradaban yang agung dimana harus di mulai dengan menumbuhkan sikap kasih sayang .
Dikatakan sebagai  wujud perhatian serius pmerintah Malra,sebagaiman  dalam pembukaan undang – undang dasar 1945 yaitu mewujudkan pembangunan masyarakat seutuhnya dan pemberdayaan masyarakat  di segala aspek kehidupan. Hal ini kata Rentanubun, sangat penting untuk  menciptakan rasa aman, dan damai di dalam masayarakat. “ oleh karena itu pemerintah kab Malra dengan  berbagi upaya telah melakukan pembangunan diberbagai  bidang baik langsung  dikelola oleh sector pemerintah,LSM,maupun oleh kelompok masyarakat peduli sesuai dengan peran  dan tugas pokok masing  -masing  agar tercipta rasa aman dan damai secara berkelanjutan  dengan rasa saling percaya yang harmonis  antar kelompok,yang mana harus terus dipelihara dan dibangun “ tandasnya.
Namun kata Bupati, upaya –upaya tersebut masih perlu ditingkatkan baik kualitas,kuantitas,keterpaduan maupun kebersamaannya.
Bupati  Malra,Ir Anderias Rentanubun  dalam sambutannya juga menghimbau dan   mengajak kepada seluruh masyarakat,terutama  pemda dan DPRD Malra,agar bersama – sama mengeliminir diskriminasi terhadap ODHA ( orang  dan HIV – AIDS ),baik dari kalangan keluarga sendiri ,tetangga,masyarakat,maupun dari kalangan birokrasi,dengan memberikan pelayanan dan kesempatan memperoleh hak yang sama dengan warga  masyarakat lainnya. “ setiap tahun Pemda malra menyediakan anggaran yang memadai sesuai kebutuhan  dan kemampuan daerah guna mendukung kegiatan koordinatif dan operasional kegiatan pemberdayaan masyrakat di Malra,mengupayakan  penyediaan sarana prasaran bagi kelompok masyarakat yang mudah diperoleh dan berkesinambungan, memberikan pelayanan secara lebih dini kepada masyarakat dengan tetap menjaga kode etik,mendorong  secara konsisiten proses rekonsiliasi yang berkelanjutan dengan pendekatan budaya local,memantapkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan mediator yang adil dalam menjaga dan  memelihara keamanan serta perdamaian guna terciptanya rasa aman,nyaman,dan damai sehingga terbentuk harmonisasi yang abadi. “ paparnya.
Selain Pemkab Malra juga menerapkan kebijakan komunikasi informasi dan edukasi ( KIE),fasilitasi upaya penguatan kelembagaan masyrakat sebagai wadah solusi konflik,perbaikan akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi dan social.
Kegiatan sosialisasi  ini  mulai berlangsung,setelah acara pembukaan,dengan peserta dari  berbagai kalangan baik itu pihak pemerintah,ormas,LSM dan sejumlah waria. (Ocel leisubun, Koran vox populi malra )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar