Kepala Sekolah SMA Sanata Karya Langgur, RD Eko Reyaan, Pr. ( dok. Koran Vox Populi ) |
Vox Populi,Langgur- Kepala Sekolah SMA Sanata Karya Langgur, RD Eko Reyaan, PR mengaku bangga atas prestasi yang diraih anak didiknya, sehingga hasil ujian nasional (UN ) tahun ini, siswa – siswi SMA Sanata Karya Langgur berhasail mencapai angka kelulusan 100 %.
Kepada Vox Populi, Reyaan merinci, siswa /I peserta UN SMA Saka Langgur tahun ajaran 2010/2011 sesuai terdaftar sebanyak 175 peserta, namun tiga peserta DO, sedangkan satu peserta wafat saat ujian sekolah berlangsung. “ jadi peserta UN kali ini 171 orang, dengan angka kelulusan 100 % “ ungkapnya. Dikatakan, untuk jurusan IPA, SMA Saka Langgur menduduki peringkat kedua , sedangkan IPS, anak muridnya menggondol peringkat pertama untuk Kabupaten Maluku Tenggara. “ jadi untuk seluruh Provinsi Maluku, kita masuk dalam peringkat 12, diatas Provinsi DKI Jakarta “ ujarnya.
Kepsek Reyaan menegaskan, hasil yang dicapai berkar kerja keras para siswa, dewan guru dan semua stakholder pendidikan, sebab berbagai persiapan yang dilakukan pihak sekolah menjelang pelaksanaan UN, bukan hanya pada aspek penghayaan materi, namun persiapan teknis benar – benar dipersiapkan secara matang. “ memang banyak beredar kunci-kunci jawaban dari mana-mana, tapi kami tetap persiapkan anak-anak untuk jangan terpengaruh dengan hal-hal seperti itu, sebab nanti mencelakakan kita, olehnya itu kami kami minta mereka untuk mengisi kunci lembaran jawaban UN dengan mengerjakan soal yang dianggap mudah dan dimengerti .” ungkapnya.
sebelum Hasil UN diumumkan, kata Reyaan, pihak sekolah mendapat banyak tawaran dari berbagai Universitas ternama dari pulau Jawa seperti IPB, At Majaya, UGM, UI, Sanata Dharma dan UKI. “ banyak siswa-siswi kami ikuti tes masuk PT tersebut, sekarang tinggal dengar hasil “ katanya.
Ditengah keterbatasan yang ada, namun bagi Kepsek SMA Sanata Karya bersama para dewan guru tetap berusaha dan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi pengembangan dunia pendidikan di kabupaten Malra.
Kepsek mengatakan, budaya coret – coret seragam sekolah ketika mendengar hasil kelulusan, bagi SMA Saka ditiadakan, sebab itu budaya jelek, menganggu ketertiban umum, dan tidak mencerminkan carakter budaya di daerah ini. “ karena itu mulai tahun lalu dan terutama tahun ini, kami mengemas acara pengumuman sekaligus perpisahan dengan lebih kumonis, dimana eforia kelulusan terutama 100% diungkapkan dihalaman sekolah secara bersama-sama dalam suasana gembira, agar lebih menjalin rasa persaudaraan dan kebersamaan antar sesama siswa/i dan para guru “ kata Reyaan. (jeck)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar