Vox Populi, Langgur. Kematian aktifis LSM Indonesia Marine program Kei Islands project ( WWF ), Jeck Mayabubun pada minggu (22/5) di tempat wisata Ohoi Ngilngof Ngur Bloat ( pasir panjang-red) hingga jenazah alamrhum dibawa pulang ke kampung halamannya di Ohoi Letvuan, kecamatan Kei kecil Maluku Tenggara untuk disemayamkan senin sore (23/5) sampai saat ini kematian Mayabubun masih misterius.
Bukan saja pihak keluarga Almarhum yang mempertanyakan penyebab kematian Mayabubun, namun misteri kematian yang sama juga datang dari para sahabat dan rekan kerjanya.
Menurut pihak keluarga dan rekan sejawatnya, Jeck yang di panggil sehari – hari, merupakan sosok orang yang mudah bergaul, senyum, pintar dan kretif dalam tugas dan pekerjaanya. Isak tangis, tak henti dari seluruh elemen masyarakat yang datang melayat di rumah duka sebagai penghormatan terakir kepada Jenazah Alamarhum.
Ditengah kedukaan tersebut, banyak issu yang berkembang terkait kematian Jeck. Pihak keluarga dihiasi dengan berbagai persepsi (isu-red) yang menyebabkan kematian anak laki laki semata wayang di pasir panjang saat sedang mandi Laut.
Kematian almarhum Mayabubun tidak di otopsi atas permintaan kedua orang tuanya,sehingga berbagai isu yang beredar bermunculan, ada issu yang menyebutkan penyebab kematian almarhum Jeck Mayabubun yang saat itu karena baru selesai minum minuman keras, namun ada issu lainya yang mengarah kepada tindakan pembunuhan.
Kapolres Malra, AKBP Suwanta Pinem, S.Ik yang ikut melayat ketika dikonfirmasi membantah berbagai issu yang beredar ditengah masyarakat tersebut.
Menurut suwanta kematian almarhum Jeck Mayabubun merupakan kecelakaan murni, di mana almarhum meninggal akibat tenggelam di saat mandi laut di pasir panjang. ”saya datang di sini karena yang meninggal ini, bapaknya ( B. Mayabubun –red) adalah mitra kerja kita,di Kesbangpol Malra, jadi kematian itu adalah murni kecelakaan,”ungkap Suwanta.”
Menanggapi beberapa kali kejadian yang sebelumnya juga terjadi hingga adanya korban meninggal,Kapolres Malra, AKBP Suwanta Pinem, S.Ik menambahkan pihaknya akan meminta kepada masyarakat Ohoi Ngilngof sebagai pemilik tempat wisata Ngur Bloat ( pasir panjang-red) ,untuk melakukan pengamanan yang baik terhadap tempat wisata Ngur Bloat di saat warga sedang berwisata. ” ya kalau kejadian terus seperti ini,bisa mengurangi orang untuk datang di pasir panjang,tadi saya sudah hubungi orang kampung untuk selalu menjaga keamanan di wilayah itu ,”tegas Suwanto.” ( Koran Vox Populi Malra dan Kota Tual )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar