Bupati Malra, Ir. Anderias Rentanubun, bersama Dandim 1503 Malra, ketika berpose bersama warga Ohoi Mun Ohoiir Kei Besar pada kunjungan program TNI Manunggal membangun desa
Langgur, Vox Populi - Bupati Maluku Tenggara Ir Anderias Rentanubun minta Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM), untuk tetap meneladani kepeloporan Yesus Kristus dalam pelayanan hidup bergereja dan bermasyarakat.
Permintaan itu disampaikan Rentanubun, ketika membuka secara resmi Komperda VII Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Kei Kecil minggu kemarin bertempat di Gereja Sion Jemaat Ur Pulau klasis Kei Kecil.
Rentanubun mengatakan, kegiatan Komperda tersebut memiliki arti penting bagi eksistensi organisasi, baik jangka menengah maupun jangka panjang, khususnya dalam mewujudkan amanat pelayanan AMGPM dalam situasi masyarakat bangsa dan Negara serta kehidupan warga jemaat dan gereja yang terus berubah.
“ Apa yang telah dicapai pengurus periode lalu (demisioner) hendaknya dievaluasi bersama untuk kemudian menetapkan arah dan kebijakan pelayanan, kesaksian, persekutuan dan pemberdayaan organisasi untuk kurun waktu 5 tahun kedepan “ pintahnya.
Bupati menegaskan, eksistensi AMGPM sebagai satu-satunya wadah pembinan pemudah GPM yang merupakan salah satu OKP berbasis agama memang tidak diragukan lagi kontribusinya dalam ikut membangun masyarakat Maluku. “ bersama GPM dan pemerintah, AMGPM telah menunjukan Kepeloporanya untuk bangun Maluku bukan hanya pada tataran konsep pikiran saja, tetapi juga pada tataran aksi “ ujarnya.
Selain itu Kata Bupati, AMGPM bersama-sama organisasi keagamaan dan OKP lainya telah ikut memberikan kontribusi untuk membangun masyarakat dan telah ikut mengontrol berbagai kebijakan politik ekonomi Pemerintah,
“ AMGPM juga secara cerdas telah mewujudkan dirinya sebagai organisasi kader yang semakin mampu membina pemuda GPM sebagai pewaris dan penerus nilai-nilai injili, yang memiliki ketahanan Iman, Iptek, sosial ekonomi, social budaya dan sosio politik “ tandas Rentanubun.
Namun dibalik itu menurut Bupati, AMGPM masih di perhadapkan dengan tuntutan kebutuhan konsolidasi dalam rangka penguatan kelembagaan, kapasitas dan performance untuk menghadapi perubahan-perubahan lingkungan strategis organisasi yang terjadi.
“ Ini adalah hakekat sebuah organisasi modern yang mempunyai ciri fleksibel adaftif, generative dan produktif, dapat bertahan dalam situasi yang cepat berubah, agar pengakuan itu dapat terwujud maka organisasi harus mampu menemukan cara membangun komitmen dan kapasitas anggotanya untuk terus belajar pada semua tingkatan organisasi “ jelasnya.
Lebih lanjut kata Bupati, Tema Central Komperda VII AMGPM yang diangkat dari kitab Masmur 145 ayat 9 mengatakan, Tuhan itu baik bagi semua ciptan, Tema ini diangkat dari pengalaman raja Daud yang menyatakan kebesaran Tuhan yang adalah Allah yang kekal,Dia tidak berubah tetapi Allah itu Esa dan terus berkarya di tengah ciptaannya termasuk di dalam AMGPM.
Kasih dan penyertaan, kata dia telah terbukti, di mana AMGPM tetap eksis di tengah gempuran yang menyelimuti kehidupan Pemuda gereja sehingga menunjukan AMGPM sebagai organisasi local tetapi dengan komitmen melintasi batas local.
sementara kata baik, menurut Bupati artinya kemurahan hati Tuhan kepada semua ciptaanya baik adalah sifat Tuhan kepada Manusia yang penuh kasih sayang.” ini menunjukan bahwa yang menjadi sasaran kebaikan Tuhan adalah semua Manusia dengan latar belakang yang berbeda, baik perbedaan suku, Bangsa, Budaya, Bahasa maupun warna kulit “ ungkap Rentanubun.
Dikatakan, Tuhan itu baik bagi semua orang artinya Tuhan tidak pilih kasih, baik terhadap orang-orang yang baik, maupun orang-orang yang jahat, Tuhan tetap bersikap baik. Tema sentral tersebut perlu adanya konsistensi semua warga Gereja terutama AMGPM dalam mensyukuri berkat dan memahami kehendak Tuhan, serta mengaktualisasikan dalam kehidupan dan pelayanan yang di emban dan lebih mencerminkan bakti bagi sesama umat Manusia.
Selain itu kata Rentanubun, AMGPM memiliki visi untuk mewujudkan kehendak Tuhan tersebut sebagai gereja dan terang Dunia. Bupati juga berkeyakinan AMGPM pastinya menyadari penghargaan dan pengakuan terhadap moralitas tidak lain adalah merupakan panggilan untuk menemukan kehendak Allah dalam Yesus Kristus.
“ Panggilan ini menunjukan betapa pentingnya membangun relasi dengan sesama Manusia yang dapat di kembangkan melalui sifat saling pengertian, saling menghargai dengan penuh semangat persaudaraan dan bisa hidup berdampingan dalam prospek Ke Indonesiaan “ katanya.
Dalam hubungan ini, Bupati berharap, jiwa dan semangat kepeloporan, serbagai tulang punggung Gereja dan intelektual yang di miliki AMGPM di harapkan ikut mempelopori pembangunan sebagai tatanan Masyarakat religius yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, saling menghormati dan saling menghargai karena hanya itulah yang dapat menjembatani perbedaan dan dapat mengembangkan setiap potensi yang ada dalam masyarakat.
Mengakhiri sambutanya Rentanubun mengatakan, Pemerintah Daerah pada prinsipnya tetap terbuka dan menyediakan ruang yang cukup untuk menerima kontribusi dari setiap OKP termasuk AMGPM baik pada tataran konsep pandangan pikiran, sikap kritis maupun kontribusi pada tataran aksi langsung di tengah masyarakat dalam kerangka pembagunan Masyarakat dan Manusia Malra.
Kegiatan yang melibatkan kaum Muda AMGPM itu juga dihadiri Ketua Klasis Kei Kecil Pdt J Noya, Sth bersama pengurus besar AMGPM, Nelson Lethulur (team vp ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar