Selasa, 18 Mei 2010

Perayaan 100 Tahun Injil Masuk Ohoira, Bukti Ikatan Persaudaraan Sejati Orang Kei Kokoh


Langgur, VP - Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku ( GPM ),Pendeta John Hurulesin,STh dalam sambutannya mengakui,  perayaan 100 tahun injil masuk Ohoi Ohoira kecamatan kei kecil barat, merupakan sebuah tradisi yang sangat menarik,dan tidak mudah ditemukan di propinsi Maluku,karena acara 100 tahun injil masuk ke Ohoira membuat sehingga  adanya persaudaraan yang selalu dibangun  setiap saat dan berlangsung terus menerus.
Ruhulesin mencontohkan seperti yang terjadi konflik antara warga Ohoi Taar dan Ohoi Wab,namun karena moment atau perayaan 100 tahun injil masuk ke  Ohoira,maka mereka saling ketemu dengan penuh persaudaraan dan saling memaafkan.” Ya bapak Bupati dengan moment ini,semua oarng datang dan merayakannya, ada orang Taar,Wab,ada basudara islam,katolik, ada polisi, tentara semua datang,karena persaudaraan,nah inilah yang selalu dalam khotbah saya dalam gereja  sampaikan, jadi injil itu tidak bertentangan dengan Hukum Larwul Ngabal,injil juga tidak bertentangan dengan Ain Ni Ain,tapi injil itu  ada di masyarakat evav yang sudah punya adat larvul ngabal dan Ain Ni Ain,dan injil itu selalu membuat masyarakat evav ( kei-red) yang selalu berpikir arif,bijaksana dan professional dalam melakukan sesuatu,itulah yang menarik bagi masyarakat evav,”puji Ruhulesin.”
Ketua Sinode GPM, Pendeta John Ruhulesin,STh juga meminta kepada Bupati Malra,Ir A Rentanubun,agar kehidupann kekeluargaan antar dan inter umat beragama di Malra perlu  pertahankan serta ditingkatkan,karena masyarakat Malra  yang dikenal dengan nama masyarakat kei dalam tatanan hidup dalam tradisi budaya dan agama sehari – hari sangat kental,dan sudah terkenal di mana – mana.”Ya saya minta kepada bung Andre,ya kepemimpinan bung Andre  saya panggil bung Andre,Bupati Malra, agar kehidupan bersama ini kita bangun lebih erat,dan sebagai gereja kami mendukung proses perubahan,dan dalam kesempatan ini juga saya ( Ruhulesin –red)minta agar pa Bupati dapat membantu kami dalam membangun gereja,bukan saja gereja  protestan dan katolik,tapi juga mesjid,dan bukan saja pa Bupati yang kasih bantuan ,tapi juga pimpinan dan anggota DPRD,”unhgkap Ruhulesin.”
Selain itu ketua panitia 100 tahun Injil masuk di Ohoira,Cak Warbal dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan  perayaan 100 tahun injil masuk ke Ohoira adalah untuk meningkatkan semangat api injil yang terus terpancar  bagi umat manusia,sedangkan tema ,dengan  ulang tahun emas injil di woma  Bal Vu Aha kita tingkatkan  persekutuan,cinta kasih,pelestarian lingkungan demi kesejahteraan manusia di bumi. Dikatakan adapun kegiatan yang di laksanakan oleh panitia menjelang perayaan  100 tahun injil masuk ke Ohoira di antaranya,napaktilas obor injil dari jemaat GPM wab dan watngil bersama dengan masyarakat dusun Arso dan Ohoibadar,pencanangan 100 tahun sekaligus pesta kembang Api,malam sabda dan puji,dan penyusunan buku sejarah injil masuk ke Ohoi Ohoira dengan judul buku  “terus berlayar”buku ini akan di luncurkan pada HUT ke 101 pada tahun 2011 yang akan datang setelah diseminarkan .
Sebelum  acara 100 tahun ini di mulai ,rombongan Bupati Malra di terima oleh Camat kecamatan kei kecil barat, Rumheng,  di sambut dengan tarian adat kei para pemuda – pemudi Ohiora,selanjutnya rombongan Bupati Malra  di antar ke lokasi kegiatan 100 tahun,sebelum tiba di loksi, Bupati Malra,Ir A Rentanubun yang didamping Dandim 1503 Malra, Letnan Kolonel Infantri Tri Nugraha Hartanta,setda Malra Ir P. Beruatwarin,Msi,bersama sejumlah kepala bagian,kadis dan kepala kantor di teriam secara adat oleh Sembilan orang toko adat Ohoi Ohoira,Dimana rombongan di beri doa adat dan percikan air kepala muda oleh Toko adat Tidorus Renyaan,selanjutnya pemberian mas adat oleh ibu Marice Sedubun kepada Bupati Rentanbun,yang dipasang pada lengan tangan kanan Bupati Rentanubun. ( Oce )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar